Haji tahun 2025 dikatakan menjadi haji terakhir di musim panas. Hal ini dikatakan oleh juru bicara Pusat Meteorologi Nasional Saudi atau Saudi National Meteorological Center (NMC), Hussein Al-Qahtani.
“Musim haji akan memasuki fase baru perubahan iklim pada tahun 2026. Kita tidak akan menyaksikan haji di musim panas hingga 17 tahun ke depan,” kata Al-Qahtani dikutip dari Saudi Gazette, Selasa (18/6/2024).
Musim Panas Terakhir di 2025
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pada 2026 nanti musim semi akan dimulai sampai 8 tahun berturut-turut. Karenanya, dalam rentang waktu itu ibadah haji akan dilaksanakan pada musim dingin.
“Kami akan mengucapkan selamat tinggal pada haji di musim panas untuk jangka waktu 16 tahun,” ujar Al-Qahtani.
Anggota Dewan Shoura, Mansour Al Mazroui yang merupakan peneliti perubahan iklim membenarkan terkait musim haji yang akan berlangsung pada musim semi 2 tahun mendatang. Setelah 8 tahun berturut-turut mengalami musim semi, barulah berpindah ke musim dingin pada 1454 Hijriah dan berlanjut sampai 8 tahun ke depan juga.
Kemudian, diperkirakan musim gugur berlangsung antara tahun 1462-1469 H. Ia menambahkan, empat musim itu menyelesaikan siklusnya selama 33 tahun Hijriah.
“Dengan demikian, empat musim telah menyelesaikan siklusnya selama 33 tahun Hijriah, untuk memasuki kembali musim haji di musim panas lagi pada tahun 1470 H dan akan tetap ada selama 9 tahun,” ujar Al Mazroui.
Sehingga untuk kaum muslimin yang merencanankan haji setelah tahun 2025 dibutuhkan persiapan khusus dalam menghadapi cuaca di Tanah Suci.